Magelang - Tak hanya sekadar temu kangen 30 tahun lebih, reuni ini bertema " Berani bermimpi" pada Sabtu, 05 Desember 2015 ini juga diwarnai dengan kegiatan sosial berupa penyerahan bantuan pendidikan untuk siswa SMPN 2 Magelang yang berprestasi namun kurang mampu. “Kami ingin reuni ini tidak hanya bernilai nostalgia, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi adik-adik penerus kami di sekolah tercinta,” ujar salah satu panitia.

Rangkaian acara semakin meriah dengan pertunjukan seni dari para alumni, ramah tamah, serta dibuka diskusi dan motivasi dari perwakilan alumni yang suskes salah satunya ada yang bekerja di Bank dunia teman dari Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini. Gelak tawa dan candaan khas anak remaja tahun 80-an kembali terdengar, seolah waktu berhenti sejenak di masa lalu.

Menjelang sore, acara ditutup dengan doa bersama dan foto keluarga besar angkatan 1985 di halaman upacara yang penuh dengan sejarah. Para alumni sepakat untuk terus menjaga silaturahmi dan berencana mengadakan pertemuan rutin di tahun-tahun mendatang.

Reuni ini membuktikan bahwa ikatan persaudaraan yang dibangun di SMPN 2 Magelang tak lekang oleh waktu, dan semangat “Plengkung” tetap hidup di hati para alumninya.

Magelang – Suasana haru dan bahagia menyelimuti halaman SMP Negeri 2 Magelang ketika puluhan alumni Plengkungers '75 (angkatan 1973-1975) kembali berkumpul dalam acara reuni yang digelar penuh keakraban pada Hari Sabtu, 12 Desember 2015.

Acara yang mengusung tema “Lima Windu Mengukir Rindu Merajut Persahabatan Sepanjang Waktu” ini menjadi momentum istimewa setelah hampir lima dekade para alumni menempuh jalan kehidupan masing-masing. Sejak pagi, para peserta reuni datang dengan senyum sumringah, saling berpelukan, dan berbagi cerita lama tentang masa-masa indah di bangku SMP.

Kegiatan dibuka dengan apel kebersamaan di halaman sekolah, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia Reuni serta perwakilan pihak sekolah yaitu Kepala SMPN 2 Magelang Drs. Soemarsono, M.Pd. Dalam sambutannya, Ketua Alumni Angkatan 1975 menyampaikan rasa syukur dan bangga karena masih bisa dipertemukan kembali dalam suasana sehat dan penuh semangat dengan dua orang guru kesayangan semasa SMP dulu..

Magelang – Suasana nostalgia bercampur haru mewarnai acara reuni akbar Alumni SMP Negeri 2 Magelang Angkatan 1969–1971 yang digelar di Magelang Pada Hari Sabtu, 29 Juli 2017.. Setelah lebih dari lima dekade menempuh jalan kehidupan masing-masing, para alumni kembali berkumpul untuk merajut silaturahmi, mengenang masa-masa remaja, sekaligus merayakan perjalanan hidup yang penuh pencapaian. Hadir dalam reuni kali ini tokoh-tokoh yang pernah berkiprah sebagai dokter, jenderal TNI-Polri, akademisi, dosen di berbagai perguruan tinggi, pengusaha sukses, hingga direktur utama BUMN.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Reuni menyampaikan rasa bangga karena angkatan 1969–1971 tidak hanya mampu menjaga silaturahmi, tetapi juga membuktikan diri sebagai generasi yang berkontribusi besar bagi bangsa. “Kita semua berangkat dari bangku sekolah sederhana di SMPN 2 Magelang ini. Siapa sangka, dari ruang-ruang kelas itu lahir para pemimpin, pendidik, dan pengabdi masyarakat yang membawa nama harum almamater,” ujarnya penuh semangat.

Selain ramah tamah, acara juga diisi dengan testimoni inspiratif dari beberapa alumni yang kini telah sukses di bidangnya. Mereka berbagi kisah perjalanan hidup, perjuangan di awal karier, hingga pesan moral bagi generasi penerus agar terus berusaha, menjaga integritas, dan membangun negeri.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama di depan gedung sekolah yang penuh kenangan, serta doa bersama agar tali persaudaraan angkatan 1969–1971 tetap abadi. Suasana bahagia bercampur haru terasa kental, mengingat usia para alumni Espro '71 yang sebagian besar kini telah menikmati masa pensiun.

Reuni akbar ini menjadi bukti bahwa ikatan persahabatan sejati tidak pernah pudar dimakan waktu. Dari masa remaja di bangku SMP hingga menapaki puncak karier, semangat kebersamaan alumni SMPN 2 Magelang angkatan 1969–1971 tetap terjaga dan terus hidup di hati mereka.